Gandul Muslimin

Gandul Muslimin2

Kesenian Gandul Muslimin, Semawung,  Banjaroya.

Kesenian rakyat Subkhanul Muslimin/ orang jawa sering mengatakan Kesenian Gandul muslimin merupakan sebuah pengembangan dari seni sholawatan. Gerak tari sederhana namun penuh makna dipadukan dengan musik rebana dan jidor serta syair-syair yang yang berisi pujian kepada Tuhan maupun nasehat untuk kebaikan. Para penari umumnya adalah laki-laki yang berpakaian kombinasi jawa modern dan timur tengah.

Gandul Muslimin

Di Desa Wisata Banjaroya kesenian ini tumbuh dan berkembang di padukuhan Semawung, melalui sebuah paguyuban kesenian yang bernama Paku Wojo.  Paguyuban Keluarga Wong Jowo atau Pakuwojo dari Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta.

Makna Paku Wojo berarti mantap dan kokoh seperti halnya paku yang tertancap pada bangunan kayu atau beton sehingga akan sulit untuk dicabut. Kata paku wojo sendiri merupakan singkatan dari kata Paguyuban Kulowargo Wong Jowo. Sejarah kemunculan Pakuwojo sendiri berawal dari alm. H.Muh Soehartono HS yang menjadi Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kalimantan Barat yang juga mengembangkan kesenian Jawa rantau yang disebut Paku Wojo. Kemudian beliau mewasiatkan  kepada Hj.RR. Soemijati HS yang merupakan istri alm Muh.Soeharsono HS, untuk membangkitkan semangat warga Semawung dan sekitarnya membuat kegiatan “Semarak Semawung” melalui kesenian tradisional Jawa Paku Wojo tersebut.